SETIAWAN, IGNASIUS MOKO (2024) TANTANGAN SUBKULTUR TERHADAP UPAYA PASTORAL DALAM MEWUJUDKAN VISI ARDAS KEUSKUPAN SURABAYA DI PAROKI ST. PAULUS, NGANJUK. Diploma thesis, STKIP Widya Yuwana.
Text
SKRIPSI IGNASIUS MOKO SETIAWAN (182975).pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Setiawan, Ignasius Moko: “Tantangan Subkultur Terhadap Upaya Pastoral dalam Mewujudkan Visi ARDAS Keuskupan Surabaya di Paroki St. Paulus Nganjuk”.
Indonesia adalah sebuah negara multikultur karena terdiri dari beragam suku, budaya, agama, dan bahasa. Keberagaman suku, budaya, agama, dan bahasa menciptakan beragam subkultur yang masing-masingnya memiliki kekhasan budaya, tujuan dan cita-cita sendiri. Subkultur merupakan sebuah kekayaan bangsa sejak terbentuknya negara Indonesia. Keberadaan setiap subkultur membawa tantangan tersendiri bagi petugas pastoral dalam mengimplementasi visi ARDAS keuskupan Surabaya di paroki St. Paulus Nganjuk.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hakikat subkultur, hakikat pastoral paroki, visi-misi ARDAS, dan menganalisis tantangan subkultur terhadap implementasi ARDAS keuskupan Surabaya di paroki St. Paulus Nganjuk. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ialah metode wawancara terstruktur.
Hasil analisa data penelitian lapangan menunjukkan mayoritas (75%) responden mengartikan subkultur sebagai bagian dari kebudayaan, kebiasaan, cara hidup, dan identitas seseorang atau sekelompok orang. Tantangan sosial budaya bagi kerja sama di paroki St. Paulus, Nganjuk adalah masalah kesibukan kerja, peran orang tua lebih mendominasi, perbedaan pendapat, ketersinggungan, dan lain-lain. Para responden berpendapat bahwa setiap kelompok suku beserta nilai-nilai sosial budaya yang dimilikinya perlu dirawat dan dipertahankan karena nilai-nilai sosial budaya membentuk identitas seseorang atau sekelompok orang serta memperkaya warisan budaya leluhur. Mayoritas (87,5%) responden mengatakan kontribusi positif nilai-nilai sosial budaya dari setiap kelompok suku terhadap upaya implementasi ARDAS pastoral Keuskupan Surabaya di paroki St. Paulus, Nganjuk antara lain setiap suku dan kelompok budaya tetap menghargai dan menjunjung tinggi budaya kerja sama, dan tetap memelihara dan mewariskan perilaku hidup yang sopan dan santun yang berakar dalam subkultur itu sendiri.
Kata Kunci: Subkultur, Pastoral, dan ARDAS Keuskupan Surabaya.
============================================================
Setiawan, Ignasius Moko: "The Challenges of Subculture to the Pastoral Efforts in Realizing the ARDAS Vision of the Diocese of Surabaya in the Parish of St. Paul Nganjuk”.
Indonesia is a multicultural country because it consists of various tribes, cultures, religions and languages. The diversity of ethnicities, cultures, religions and languages creates various subcultures, and each of subculture has its own cultural characteristics, goals and ideals. Subculture has been a national treasure since the formation of the Indonesian state. The existence of each subculture brings its own challenges for pastoral officers in implementing the vision of ARDAS in Surabaya diocese at the parish of St. Paul Nganjuk.
The aims of research were to describe the nature of subculture and the essence of the parish pastoralism, the vision and mission of ARDAS; and to analyze subcultural challenges to the implementation of ARDAS in Surabaya diocese, particularly in the parish of St. Paul Nganjuk. The research was conducted using qualitative research methods. The data collection was done by using the structured interview method.
The results of study show that majority (75%) of respondents defined subculture as part of the culture, habits and the way of life. Subculture could construct the identity of a person or group of people. The socio-cultural challenges for cooperation in the parish of St. Paul, Nganjuk are the problems of busy work, the role of parents being more dominant, differences of opinion, offense, and others. The respondents understood that every ethnic group and its socio-cultural values need to be cared for and maintained because it shaped the identity of a person or group of people. The majority (87,5%) of respondents said that positive contribution of socio-cultural values to the efforts to implement the vision of ARDAS in the parish of St. Paul, Nganjuk, among others, every tribe and cultural group continues to respect and uphold the culture of cooperation, and continues to maintain and pass on the polite and courteous behavior rooted in subculture itself.
Keywords: Subculture, Pastoral, vision of ARDAS in Surabaya Diocese.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Subkultur, Pastoral, dan ARDAS Keuskupan Surabaya |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology L Education > LCR Catholism Religion Education |
Divisions: | Faculty of Religious Education > Ilmu Pendidikan Teologi |
Depositing User: | 182975 Ignasius Moko Setiawan Moko |
Date Deposited: | 06 Dec 2024 02:12 |
Last Modified: | 06 Dec 2024 02:12 |
URI: | http://eprints.widyayuwana.ac.id/id/eprint/921 |
Actions (login required)
View Item |